Sabtu, 01 Maret 2008

PEMIMPIN DAN INTEGRITAS DIRI

Posted by WAHYU KRISNANTO 02.57, under | No comments

Kepemimpinan adalah perihal memotivasi orang untuk menjalankan dan mencapai misi organisasi. Dalam usaha mencapai tujuan ini, persatuan, kepercayaan, dan harga diri akan berkembang. Seorang pemimpin yang baik membantu berkembangnya kualitas-kualitas ini, namun kegagalan membangun integritas akan meracuni semua kesatuan yang ada, menghancurkan kepercayaan antarsesama, dan mematahkan persatuan organisasi. Jika ada beragam kualitas kepemimpinan, integritas hanyalah sebuah pertanyaan sederhana yang bisa dijawab dengan ya atau tidak -- Anda memiliki integritas atau tidak. Untuk alasan tersebut, seorang pemimpin haruslah menunjukkan standar integritas yang tertinggi.

Karakteristik Integritas

Berdasarkan pengalaman, saya menemukan bahwa pemimpin yang berintegritas menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki keteguhan hati dan karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan sampai akhir.

Ketulusan

Ketulusan adalah perilaku tanpa kepura-puraan dan kesan yang palsu. Pemimpin yang berintegritas bersikap tulus -- tindakan mereka sesuai dengan perkataannya. Sebuah ilustrasi tentang Jenderal Wilbur Creech membantu menjelaskan poin ini. Saat menjabat sebagai Komandan Tactical Air Command pada awal tahun 1980-an, dia selalu mengadakan lawatan dan bertemu dengan para bawahannya di tempat mereka tinggal dan bekerja. Suatu ketika, Jenderal Creech sedang melakukan inspeksi ke gudang persediaan, ketika didapatinya seorang sersan duduk di sebuah kursi yang penuh tambalan selotip elektrik dan diganjal dengan satu batu bata.

Saat sang jenderal menanyakan mengapa ia tidak memakai kursi yang lebih baik keadaannya, sersan tersebut menjawab bahwa tidak ada kursi baru yang tersedia bagi petugas gudang. Jenderal Creech berjanji akan mengurus masalah tersebut. Sebagai tindak lanjut inspeksi tersebut, Jenderal Creech memerintahkan ajudannya untuk terbang kembali ke Langley (markas angkatan udara, Virginia) dan menyerahkan kursi tua itu kepada petugas logistik. Kursi itu diakui sebagai milik sang jenderal sampai petugas logistik tersebut mengatasi permasalahan di gudang dan mengembalikan kursi itu ke petugas gudang.

Jenderal Creech selalu menyesuaikan perkataannya dengan tindakannya. Itulah yang membuatnya menjadi seorang pemimpin yang hebat dan memiliki integritas. Semakin sejalan perilaku seorang pemimpin dengan perkataannya, semakin setia para pengikut, baik dalam mengikuti sang pemimpin ataupun mengikuti organisasi.

Konsistensi

Satu perbuatan nyata yang mencerminkan integritas akan meninggalkan kesan, namun perilaku seorang pemimpin haruslah konsisten jika ia ingin berhasil membentuk suatu organisasi. Pada kenyataannya, integritas bersifat imperatif karena secuil pelanggaran saja terhadap integritas akan dapat meninggalkan cacat permanen. Para pemimpin haruslah konsisten dalam menjalankan standar kedisiplinan. Seorang pemimpin yang mendiskriminasi, dengan menggunakan tingkat jabatan atau hubungan pertemanan untuk menentukan responnya terhadap pelanggaran kedisiplinan, memiliki masalah integritas yang serius. Tak ada yang dapat menghancurkan moral seefektif menghukum seorang staf junior seberat-beratnya karena melakukan pelanggaran serius, namun membiarkan seorang staf senior yang melakukan kesalahan serupa, lalu pensiun tanpa menanggung hukuman. Pemimpin semestinya mempraktikkan apa yang mereka ajarkan, dan menetapkan standar dengan adil. Kesemuanya ini dibutuhan untuk terwujudnya disiplin, moral, dan pencapaian misi.

Keteguhan hati

Untuk menjadi seorang pemimpin, Anda harus memiliki lebih dari sekadar citra diri (image) yang berintegritas -- Anda harus memiliki keteguhan hati. Presiden Abraham Lincoln pernah menceritakan kisah tentang seorang petani. Di samping rumah petani tersebut, tumbuh sebatang pohon tinggi yang sangat indah. Suatu pagi, dia melihat seekor tupai berlari memanjat ke atas pohon dan menghilang ke dalam sebuah lubang. Karena penasaran, petani itu melihat ke dalam lubang dan mendapati bahwa pohon yang ia kagumi itu berlubang di dalamnya, dan bisa rubuh menimpa rumahnya saat badai hebat menerjang.

Seperti pohon tersebut, pemimpin yang dari luar terlihat memiliki keteguhan hati, namun ternyata di dalamnya kekurangan integritas, tidak akan kuat untuk bertahan dalam masa-masa sulit. Pemimpin yang integritasnya lemah tidak bisa membangun organisasi yang mampu bertahan dalam situasi yang penuh tantangan.

Menjadi Seorang yang Mampu Bertahan Sampai Akhir

Yang terakhir, pemimpin dapat menunjukkan integritasnya dengan melaksanakan tugas sebaik mungkin, terlepas dari seberapa penting tugas itu atau siapa yang akan mendapat pujian. Pendeta Ben Perez menggunakan analogi tentang tim yang meskipun pasti akan kalah, tapi terus bertahan dalam sebuah permainan, untuk menggambarkan kebulatan tekad para profesional yang berintegritas. Mungkin tak ada organisasi yang memperlihatkan kesetiaan terhadap pekerjaan yang terbesar selain Pursuit Squadron ke-17 di Filipina pada awal Perang Dunia II. Kendati menghadapi serangan hebat dari armada udara Jepang, para pilot Pursuit Squadron tetap menjalankan misi pengintaian bersenjata setiap hari, dan terkadang juga melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal musuh. Meski nyaris menjadi misi bunuh diri, para tentara dari Pursuit Squadron berkali-kali melakukan serangan mendadak sampai Bataan jatuh pada bulan Mei 1942. Pursuit Squadron ke-17 merupakan suatu tim yang dipimpin oleh orang-orang berintegritas yang mampu bertahan dalam perjalanan panjang menuju kejayaan. Itulah teladan dari kesetiaan terhadap pekerjaan, suatu integritas yang harus dimiliki setiap pemimpin.

Membangun Integritas

Saya yakin bahwa Anda membangun gaya hidup yang berintegritas secara bertahap. Tindakan seseorang yang selalu menunjukkan integritas akan menjadi kebiasaan yang menunjukkan integritas, dan kebiasaan seorang individu akan menjadi cara hidupnya. Mungkin ini sederhana, namun saya tidak pernah menemukan cara yang lebih efektif untuk mengembangkan integritas diri, selain menerapkannya dalam setiap hal yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari -- meskipun hanya perkara kecil atau yang tidak berpengaruh. Dan karena organisasi cenderung hanya menerima kepribadian kepemimpinan mereka, integritas harus dibangun dari jajaran atas. Perilaku tak jujur ibarat sel kanker yang menggerogoti serat moral organisasi, terutama jika perilaku itu ditolerir oleh sang pemimpin, baik secara tersurat maupun tersirat. Pelanggaran terhadap integritas dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti rasa takut gagal, malu, arogansi, atau hanya kemalasan belaka. Pemimpin yang baik mengakui kesalahan dan bertanggungjawab terhadap tindakannya. Mungkin contoh yang paling dikenal adalah Jenderal Robert E. Lee dari Gettysburg. Ketika tentaranya mengalami kekalahan hebat setelah Pickett`s Charge*, Lee berkata kepada mereka, "Semua ini salahku. Akulah yang telah kalah dalam pertempuran ...."

Mendengar kata-kata itu, para tentara Lee meneriakkan bahwa merekalah yang menyebabkan ia gagal dan memohon agar Lee mengizinkan mereka melakukan serangan balik. Tatkala pemimpin memperlihatkan karakter dan integritas dan mengakui kesalahannya, hal-hal yang mengagumkan terjadi -- orang-orang akan memercayai mereka dan mau mengikuti mereka ke mana saja.

HENDRY RISJAWAN

Minggu, 24 Februari 2008

PENGALAMAN HIDUP KOLONEL SANDERS (KENTUCKY FRIED CHICKEN)

Posted by WAHYU KRISNANTO 19.37, under | No comments


Kolonel Harland Sanders, lahir pada tanggal 9 September 1890. Mulai aktif dalam mewaralabakan (franchise) bisnis ayamnya pada usia 65 tahun. Saat ini, usahanya yang dikenal dengan Kentucky Fried Chicken atau KFC® telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam sistem makanan siap saji di dunia. Sosok Kolonel Sanders, pionir dalam restoran siap saji menjadi simbol dari semangat kewirausahaan.
Lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati setiap tahunnya. Dan itu tidak hanya di Amerika Utara. Bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia.

Pada umur 6 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ibunya sudah tidak bisa bekerja lagi, dan Harland muda sudah harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun dan suster bayinya. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah dan ia meninggal rumah tempat tinggalnya dekat Henryville, Ind., untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di daerah Greenwood, Ind. Dia berganti-ganti pekerjaan selama beberapa tahun, pertama sebagai tukang parkir pada usia 15 tahun di New Albany, Ind., dan kemudian sebagai pada usia 16 tahun menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan di kuba.

Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel. Pada usia 40 tahun Kolonel mulai memasak untuk orang yang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin, Ia belum punya restoran pada saat itu, tetapi ia menyajikan makanannya pada meja makannya di ruang makan di bengkelnya.
Semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan dan restoran yang kapasitasnya 142 orang. Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini.
Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 atas kontribusinya bagi Negara bagian cuisine. Dan pada tahun 1939, Keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines "Adventures in Good Eating."

Pada awal tahun 1950 jalan raya baru antar negara bagian direncanakan melewati kota Corbin. Melihat akan berakhir bisnisnya, Kolonel menutup restorannya. Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan sosial hari tuanya sebesar $105.

Percaya diri dengan kualitas ayam gorengnya, Kolonel meyakinkan dirinya untuk membuka usaha waralaba yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi Negara bagian dengan mobil dari satu restoran ke restoran lainnya, memasak sejumlah ayam untuk pemilik restoran dan karyawannya. Jika reaksi yang terlihat bagus, ia menawarkan perjanjian untuk mendapatkan pembayaran dari setiap ayam yang laku terjual. Pada tahun 1964, Kolonel Sanders mempunyai lebih dari 600 outlet waralaba untuk ayam gorengnya di seluruh Amerika dan Kanada. Pada tahun itu, ia menjual bunga dari pembayarannya untuk perusahaan Amerika sebanyak 2 juta dolar kepada sejumlah grup investor termasuk John Y. Brown Jr., yang kemudian menjadi Gubernur Kentucky dari tahun 1980 sampai 1984. Kolonel mengingatkan untuk menjadikan terbuka perusahaannya bagi publik. Pada tahun 1976, sebuan survey independen memberi peringkat kedua dunia sebagai selebriti yang terkenal di dunia.
Dibawah pemilik baru, perusahaan Kentucky Fried Chicken tumbuh dengan cepat. Kemudian menjadi perusahaan terbuka pada 17 Maret 1966, dan terdaftar pada New York Stock Exchange pada 16 Januari 1969. Lebih dari 3,500 waralaba dan restoran yang dimiliki perusahaan beroperasi hampir di seluruh dunia ketika Heublein Inc. mengakusisi perusahaan KFC pada 18 Juli 1971 seharga $285 million.

Kentucky Fried Chicken menjadi anak perusahaan dari R.J. Reynolds Industries, Inc. (sekarang RJR Nabisco, Inc.), semenjak Heublein Inc. diakuisisi oleh Reynolds pada tahun 1982. KFC diakuisisi pada Oktober 1986 dari RJR Nabisco, Inc. oleh PepsiCo, Inc., seharga kurang lebih 840 juta dolar.

Pada Januari 1997, PepsiCo, Inc. mengumumkan spin-off restoran cepat sajinya -- KFC, Taco Bell dan Pizza Hut – menjadi perusahaan restoran independen, Tricon Global Restorans, Inc. Pada Mei 2002, perusahaan mengumumkan menerima persetujuan pemilik saham untuk merubah nama perusahaan menjadi Yum! Brands, Inc. Perusahaan, yang dimiliki oleh A&W All-American Food Restorans, KFC, Long John Silvers, Pizza Hut dan Taco Bell restorans, adalah perusahaan restoran terbesar di dunia dalam kategori unit system dengan jumlah mendekati 32,500 di lebih dari 100 negara dan wilayah.

Sampai akhirnya ia terserang penyakit leukemia pada tahun 1980 di usia 90 tahun, Kolonel telah melakukan perjalanan 250,000 mil dalam satu tahun kunjungan restoran KFC mengelilingi dunia.

Dan itu semua dilakukan oleh seorang laki-laki berusia 65 tahun yang menggunakan uang jaminan sosialnya untuk memulai usaha.
Impian untuk sukses tidak harus impian masa kecil, bisa juga saat usia sudah senja.

Inilah kegigihan Kolonel Sanders pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun, pensiunan angkatan darat dari negara adidaya, tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis. Dia memiliki keahlian dalam memasak, dia tawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Akhirnya restoran yang ke-1008, menerima resepnya tersebut dan kini kita dapat menikmatinya di Indonesia, Kentucky Fried Chicken.

Mungkin impian Kolonel Sanders sangat sederhana, ingin memiliki uang yang layak untuk hidup di hari tuanya yang tinggal sebentar lagi.

Disalin dari email: Hendry Risjawan [hendry@car.co.id]